Oleh; Kayla Untara
di senyap malam dalam keheningan
antara kepingan-kepingan do'a kecemasan
saat itulah kudengar lengking tangisan
menyeruak di sela erang kesakitan,
di sebuah kamar sederhana berlapik asa....
di pagi ini, kuingat kau terlalu cepat dewasa, nak...
saat celoteh dan rengekanmu begitu mengganggu
isak tangismu kala minta sebotol susu
amarah yang kau tunjukan di hadapku jika sesuatu mengganggu tidurmu...
sungguh, aku rindu, nak...
di pagi ini, kuingat kau terlalu cepat dewasa, nak...
betapa naifnya aku tertambat di perahu sepi
berdiri di altar angkuhku dan berkata;
"lihat, nak... bapak disini memeluk dunia di antara huruf dan angka-angka...!!!"
sementara di rumah,
kau menungguku di balik kaca jendela...
"bapak di mana, bu?" katamu lugu...
sungguh, aku malu, nak....
di pagi ini, kuingat kau terlalu cepat dewasa, nak...
selayaknya aku di sampingmu
merekam jejak langkah kaki pertamamu
bercanda, melukis, dan membaca di satu buku
acap kali kita lakukan sela waktuku untukmu
terkadang diakhiri dengan dengan tangis ataupun sesalmu...
sungguh, aku pilu, nak...
di pagi ini, kuingat kau terlalu cepat dewasa, nak...
tak kutemukan rengekan, celoteh, dan tangisan di bibir mungilmu
sebagaimana yang pernah kurindu
tak kudapat amarah, manja dan peluk hangatmu
yang biasa menyirami setiap lelah dan penatku
sungguh, kau terlalu cepat dewasa nak...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
salut dengan kreativitas kayla, terus dan terus berkarya, jadikan antalogi diblog ini
BalasHapusterharu bacanya ...
BalasHapus